Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Bahasa adalah identitas diri, tapi kok..?!

Di era globalisasi membuat pengaruh bahasa-bahasa yang berasal dari luar daerah masyarakat setempat mudah masuk dan juga 'diadopsi' oleh masyarakat setempat dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah nilai diri seseorang, contohnya saja bahasa Inggris. Oleh karena itu, hal inilah yang membuat semakin banyak orang-orang memulai mempelajari bahasa asing baik untuk tuntutan kerjaan, sekolah dll sehingga sekarang ini memungkinkan seseorang untuk menguasai lebih dari satu bahasa asing di luar bahasa ibunya. Namun di sisi lain, saat ini banyak sekali istilah asing yang digunakan sebagai tanda atau rambu di tempat umum, seperti sekolah, rumah sakit, mall, jalan raya dan lainnya. Para pembuat peraturan cenderung lebih memilih untuk menggunakan bahasa Inggris dibanding dengan bahasa Indonesia. Kalau pun ada bahasa Indonesianya itu hanyalah sebagai terjemahan dari tanda yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Tapi sadarkah kalian kalau tanda yang dibuat itu untuk memberitahukan suatu inf

Tertambat Hati di Tanah Suci (Bagian 3)

Hari ketiga di Makkah Al Mukarramah.. Tak terasa sudah menginjak hari ketiga. Hari ini agenda kami adalah mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Makkah, yaitu Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jabal Noor (Gua Hira), Kuburan Ma'la, dan terakhir Museum Haramain. Pada saat berziarah jangan lupa untuk membawa kamera karena pasti akan banyak tempat menarik yang bisa diabadikan. Jadi sebelum berangkat siapkan kamera dalam tas ya dan pastikan baterai dalam kondisi penuh terisi. Setelah sarapan pagi, kami pun bersiap untuk pergi berziarah. Kami menggunakan bus yang telah disiapkan oleh pihak travel. Bus yang kami gunakan adalah Farok Jamil Khogeer . Bus di sini, menurut saya, cukup berbeda dengan bus yang ada di Indonesia. Dari segi ukuran, bus di Arab Saudi sepertinya berukuran lebih besar dari pada bus di Indonesia. Ketika saya masuk ke dalam bus, saya kaget karena mendengar sang supir sedang berbicara menggunakan bahasa Sunda. Postur tubuhnya yang menyerupai orang-

Kick Andy: Episode "2 Mei" -- Sangat Menyentuh Hati

Hari ini saya menonton re-run tayangan Kick Andy di Metro TV. Kali ini, Bang Andy mengangkat tema mengenai guru dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei lalu. Para guru yang menjadi tamu di Kick Andy merupakan guru yang luar biasa dibalik keterbatasan yang mereka miliki. Mungkin secara fisik mereka tidak sempurna tapi niat mereka untuk mengabdikan dirinya sebagai pengajar itu yang sempurna. Saya sangat kagum dengan mereka walaupun saat ini masih berstatus sebagai guru honorer dan mendapatkan gaji yang tidak sebesar guru-guru yanh sudah diangkat menjadi PNS, tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap mengajar dengan sepenuh hati demi kemajuan siswa-siswinya. "Saya ikhlas saya tidak dibayar karena saya teringat tokoh pendidikan seperti Ahmad Dahlan, Ki Hajar Dewantoro para pahlawan pendidikan, mereka ikhlas mengajar tanpa dibayar yang terpenting hanya demi kemajuan bangsa, hanya untuk mencerdaskan anak bangsa", ucap pak Untung (Salah satu

Tertambat Hati di Tanah Suci (Bagian 2)

Hari kedua di Makkah Al Mukarramah.. Hari ini kami diberi kebebasan untuk menentukan acara kami sendiri tentunya kesempatan ini tidak kami sia-sia kan untuk memaksimalkan ibadah di Masjidil Haram. Di sana kami melaksanakan Shalat Fajr (Subuh) sekitar pukul 4.43, karena masih terbawa suasana di tanah air dengan santai kami berangkat pukul 3.30 dari hotel yang jaraknya kurang lebih 300 meter dengan Masjidil Haram dan ketika kami sampai dipelataran mesjid dari kejauhan pintu mesjid sudah ditutup. Saya kaget karena saya pikir ini masih 1 jam sebelum shalat tapi saya dan keluarga saya tidak mendapatkan tempat di dalam mesjid. Akhirnya saya dan ibu saya shalat di pelataran mesjid dan kakak serta ayah saya shalat di lantai paling atas. Ini merupakan pelajaran penting yang kami dapatkan. Pertama, di sini kami diharuskan untuk belajar lebih disiplin lagi dalam beribadah yang tentunya disiplin ini harus tetap kami terapkan ketika pulang ke tanah air nanti. Kedua, mengenai semangat untuk beribad

Tertambat Hati di Tanah Suci (Bagian 1)

Selama ini Bandung adalah kota favorit saya dan saya selalu merasa berat hati jika harus meninggalkan kota kembang yang indah ini. Bandung memiliki cuaca yang "ramah", suhunya tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin sehingga membuat betah setiap penghuninya, dan kondisi lingkungannya pun selalu membuat saya rindu jika saya sedang berada di luar Bandung. Tak jarang saya mengeluh ketika saya sedang pergi mengunjungi kota lain, banyak hal yang saya keluhkan baik cuacanya, lingkungannya dll, misalnya seperti Jakarta. Jujur saja saya tidak suka dengan cuaca di kota Jakarta yang panas dan tanpa adanya angin. Rasanya gak betah untuk berlama-lama tinggal di sana. Maaf ya untuk warga Jakarta, no offense hehe. Namun, ada dua kota, yang baru-baru ini saya kunjungi, yang membuat saya takjub dan membuat saya betah hingga rasanya tidak ingin meninggalkan kota tersebut. Kota tersebut adalah kota Mekah dan Madinah. Kedua kota itu merupakan dua kota suci bagi umat muslim. Siapapun yang